Berikut ini dijelaskan langkah-langkah
dalam melakukan instalasi IPFire. Sebelum melakukan proses instalasi,
pastikan terlebih dahulu perangkat yang anda gunakan memenuhi
persyaratan kebutuhan minimumyang telah ditentukan (hardware
requirements).
Kebutuhan minimum piranti keras (hardware) untuk instalasi IPFire adalah sebagai berikut :
- Prosesor dengan kecepatan minimal 333 MHz
- Memory sebesar 256 Mb
- Kapasitas harddisk sebesar 1 Gb
- Kartu jaringan (ethernet card) sebanyak 2 buah (pada keadaan tertentu juga dapat menggunakan 1 lan card saja)
Hardware yang di rekomendasikan :
- Prosesor dengan kecepatan lebih dari 1 GHz
- Memory lebih dari 512 Mb
- Harddisk dengan kapasitas 2 Gb atau lebih
- Kartu jaringan gigabit sebanyak 2 buah
Catatan :
- IPFire versi terbaru juga mendukung instalasi dengan menggunakan prosesor berbasis ARM versi 5 (embedded system)
- IPFire mendukung penggunaan media penyimpanan (harddisk) dengan kapasitas sampai dengan 1 terabytes, serta mendukung penuh IDE, SATA, SCSI dan RAID.
- Kartu jaringan 100 Mbit yang beredar dipasaran sebagian besar (99%) sudah dapat dikenali dan dijalankan dengan baik oleh IPFire. Sejak versi 2.3, IPFire juga mendukung penggunaan kartu jaringan gigabit.
- Anda dapat melakukan proses instalasi dengan menggunakan media CD, DVD, atau flashdisk. Silakan mendownload CD image (ISO) yang sesuai dengan kebutuhan anda di pusat download IPFire.
- Saat melakukan proses instalasi, gunakan tombol arah pada keyboard (atas, bawah, kiri, dan kanan) untuk melakukan navigasi dan gunakan tombol “enter” untuk memilih menu yang aktif.
1. Booting sistem anda dari CD/DVD instalasi IPFire sampai tampil layar seperti gambar berikut ini : Tekan Enter
2.Pilihlah “English” kemudian “Ok”
4. Layar selanjutnya adalah persetujuan lisensi. Arahkan pilihan ke opsi
“I accept this license” dan tekan spasi 1 kali. Lanjutkan dengan
memilih “Ok”
5. Sebuah peringatan akan tampil, pilih “Yes” kemudian “Ok”
6. Selanjutnya tampil pilihan filesystem yang digunakan. Anda dapat memilih Ext3, Ext4 atau ReiserFS untuk harddisk.7. Proses instalasi akan berjalan beberapa saat
8. Setelah prosedur instalasi selesai, maka akan tampil konfirmasi untuk melakukan reboot. Silakan keluarkan CD / DVD instalasi IPFire, kemudian lakukan reboot.
9. Pada saat pertama kali IPFire selesai di install kedalam sistem, maka akan tampil pilihan booting seperti dibawah ini. Secara default, IPFire akan melakukan booting dengan sendirinya dalam modus booting normal.
10.Selanjutnya akan tampil pilihan input keyboard, pilihlah “us” kemudian “Ok”
11.Layar yang tampil selanjutnya adalah pengaturan timezone. Sesuaikan
timezone dengan lokasi anda berada. Asia/Jakarta untuk Indonesia bagian
barat, Asia/Makassar untuk Indonesia tengah dan Asia/Jayapura untuk
Indonesia bagian timur.13.Pada layar selanjutnya akan tampil menu input untuk nama domain. Jika anda berada dalam jaringan lokal, anda bisa menggunakan domain dengan akhiran .lan atau sejenisnya (bukan top level domain seperti .com, .net atau lain-lainnya).
14.Step selanjutnya adalah menentukan password untuk root. Akses root dapat digunakan untuk login kedalam sistem melalui terminal atau SSH / putty. Tulisan password tidak akan ditampilkan tampil saat anda mengetikkannya.
15.Selanjutnya anda akan diminta memasukkan password untuk admin. Akses admin digunakan ketika anda mengakses antarmuka web (Web GUI) IPfire.
16.Pada langkah selanjutnya akan tampil menu untuk mengkonfigurasi jaringan. Bagian ini akan sedikit membingungkan untuk user yang baru mempelajari IPFire.
17.
Keterangan :
Current config menunjukkan interface yang digunakan saat ini. Defaultnya adalah GREEN + RED (LAN dan Internet).
Interface dalam IPFire dibagi menjadi beberapa jenis :
- GREEN (Hijau) mewakili interface dengan area aman. Dalam jaringan ini pada umumnya terdapat komputer-komputer klien yang terhubung melalui kabel. Klien dapat melakukan komunikasi data tanpa batasan.
- RED (Merah) mewakili interface yang terhubung dengan internet. Akses dari luar (internet) akan ditutup secara keseluruhan kecuali dengan izin administrator.
- BLUE (Biru) mewakili interface wireless yang memiliki kemungkinan disalahgunakan oleh penggunanya. Akses klien dijaringan ini juga ditentukan oleh kebijakan administrator.
- ORANGE (Oranye) mewakili interface untuk demilitarized zone (DMZ). Semua server seperti webserver, mailserver, samba dan lain-lainnya yang dapat diakses oleh internet berada di zona ini. DMZ melindungi server dari ancaman keamanan dari internet.
Setiap segmen jaringan diwakili oleh 1 kartu ethernet.
Pada Network configuration type kita
dapat menentukan interface apa saja yang akan kita gunakan (GREEN +
RED, GREEN + RED + ORANGE, GREEN + RED + BLUE, dan GREEN + RED + ORANGE +
BLUE).
Untuk penggunaan sebagai kantoran,
warnet, gamecenter, atau perusahaan kelas kecil sampai menengah biasanya
yang digunakan hanya GREEN + RED.
Pada menu Drivers and card assignments kita dapat menentukan kartu lan yang digunakan untuk setiap segmen warna.
- RED = LAN card yang menghubungkan internet (modem atau gateway/router) dengan IPFire.
- GREEN = LAN card yang menghubungkan IPFire dengan LAN
Contoh pengaturan card assignment adalah sebagai berikut :
Anda memiliki kartu ethernet Intel
menghubungkan IPFire ke jaringan LAN (GREEN) dan kartu ethernet Realtek
menghubungkan IPFire ke modem (RED)
Pertama, pilih “GREEN” kemudian arahkan pilihan ke “Select” kemudian arahkan ke pilihan Intel ethernet, dan tekan enter.
Kedua, pilih “RED“,
arahkan ke pilihan “Select” kemudian arahkan ke pilihan Realtek ethernet
dan tekan enter. Terakhir pilih “Done” untuk menyimpan pengaturan.
18.Setelah selesai Done , lalu anda lanjutkan dengan memilih Drivers and card Assignments pilih Lan card anda untuk green dan red
20.Pertama pilih “GREEN” kemudian akan tampil menu input untuk menentukan IP Address interface GREEN seperti gambar berikut ini (sesuaikan IP tersebut dengan IP address yang digunakan dalam jaringan LAN anda) :
21.Selanjutnya pilih “RED” untuk menampilkan pengaturan interface yang terhubung ke internet.
22.Done , janjutkan dengan pengaturan Pada menu DNS adn Gateway settings
23.
Pilih “Done” pada Network configuration
menu untuk menyelesaikan dan menyimpan pengaturan parameter jaringan
yang telah kita buat tadi.
Selanjutnya akan tampilan pengaturan
DHCP server. Anda dapat mengaktifkan DHCP server pada IPFire untuk
memberikan parameter IP address, DNS dan leased line untuk komputer
client dibelakang IPFire. Pilih “Ok” untuk menyimpan konfigurasi DHCP24.Sampai di bagian ini, konfigurasi IPFire sudah selesai. Dan secara otomatis IPFire akan meneruskan proses booting sampai pada modus standby seperti layar dibawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar